Blog Archive

Rabu, 18 Januari 2012

Mengapa Miss V Sering Basah?

Umur saya 30 tahun dan sudah menikah. Saya ingin bertanya, mengapa vagina saya sering mengeluarkan cairan bening sehingga membuat celana dalam sering basah. Namun, saya tidak mengalami keputihan.

Untuk menghindari lembab, saya terpaksa memakai
pantyliner setiap hari. Namun, masih saja daerah di sekitar vagina terasa lembab. Hal ini menimbulkan warna kehitaman di area lembab tadi.

Nah, yang ingin saya tanyakan, kira-kira apa yang menyebabkan vagina saya sering basah? Akibat basah dan lembab tadi, saya mulai merasa gatal di area vagina. Lalu, bagaimana cara memutihkan daerah sekitar vagina yang sudah terlanjur hitam? Benarkah ada krim yang bisa mengembalikan warna vagina seperti semula? Di mana saya bisa mendapatkan obat tersebut? Terima kasih.

Maya, Jakarta.

Memang vagina biasanya akan lebih basah pada pertengahan siklus haid (sewaktu masa subur), menjelang haid, dan sesudah haid. Namun, bila vagina selalu basah (keluar cairan) setiap hari, ini perlu dicari penyebabnya.

Bisa saja penyebabnya adalah masuknya benda asing ke dalam vagina, misalnya rambut kemaluan, adanya benang IUD (spiral), atau bahkan infeksi.

Infeksi pun bisa disebabkan oleh bakteri atau jamur. Biasanya infeksi ini akan menimbulkan gejala, seperti keputihan, keluar cairan berwarna kuning dan kehijauan, gatal, serta berbau.

Namun, infeksi ringan yang disebabkan oleh bakteri tertentu bisa saja gejalanya juga ringan, seperti keluar cairan bening, tapi terasa gatal. Kanker mulut rahim juga bisa mengeluarkan cairan, tapi cairan biasanya (maaf) berbau busuk.

Jadi, sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter kandungan untuk mengetahui lebih lanjut kondisi vagina yang sebenarnya. Bahkan, jika perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium dari cairan vagina tersebut.

Lalu, untuk memutihkan kulit di sekitar vagina, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit. Memang ada krim tertentu yang dapat mengurangi warna kehitaman ini.

Untuk pemakaian pantyliner setiap hari sangat tidak anjurkan karena akan menambah lembab dan mengurangi ventilasi udara di daerah vagina. Bahkan, pantyliner yang kurang bersih juga dapat membawa bakteri dan jamur karena pantyliner ini tidak dibuat steril.
Semoga cukup jelas.

Konsultasi dijawab oleh dr Dewi Rumiris, SpOG
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan Brawijawa Woman & Children Hospital

Empat Sekawan Pemicu Keputihan
1. BAKTERIKasus keputihan karena bakteri biasanya terjadi pada keadaan seperti kehamilan, penggunaan spiral atau IUD (intra uterine device) dan hubungan seksual dengan banyak pasangan. Kondisi ini memicu ketidakseimbangan flora normal vagina yang menyebabkan bakteri jahat di vagina tumbuh berlebihan.

- Keputihan karena bakteri Gardnerella disebut bacterial vaginosis. Sebanyak 50 persen wanita yang menderita bacterial vaginosis tidak mengalami gejala berarti.

- Keputihan jenis ini berciri encer, berwarna putih keabu-abuan dan berbau amis. Bau akan tercium lebih menusuk setelah melakukan hubungan seksual dan menyebabkan darah menstruasi berbau tidak enak.

- Jika ada iritasi pada daerah vagina berupa rasa gatal, sifatnya lebih ringan daripada keputihan yang disebabkan oleh Candida albicans atau Trichomonas vaginalis.

2. JAMUR
- Keputihan jenis ini disebabkan infeksi jamur Candida albicans. Umumnya dipicu oleh faktor luar dan dalam tubuh seperti kehamilan, kegemukan, pemakaian pil KB, obat-obatan tertentu seperti steroid, antibiotika, diabetes, daya tahan tubuh yang rendah, iklim panas atau lembab.

- Cairan biasanya berwarna putih kekuningan seperti kepala susu, berbau khas, dan menyebabkan rasa gatal yang hebat pada daerah vulva dan sekitarnya.

- Rasa gatal merupakan keluhan yang dominan.

- Jamur Candida merupakan penyuka gula, sehingga tumbuh tak terkendali ketika terjadi peningkatan kadar gula darah dan ketidakseimbangan hormon yang memicu kenaikan gula darah.

3. PARASIT
- Infeksi parasit Tricohomanas vaginalis termasuk dalam golongan penyakit menular seksual (PMS) karena penularannya terjadi lewat hubungan seksual. Namun, penularan juga bisa terjadi lewat berbagi peralatan mandi pribadi atau dudukan kloset yang sudah terkontaminasi.

- Ciri keputihan ini adalah cairan berwarna kuning hijau, kental, berbusa, dan berbau tidak sedap.

- Kadang keputihan parasit ini menimbulkan rasa gatal dan iritasi di organ intim.

4. VIRUS
- Keputihan karena infeksi virus sering ditimbulkan oleh penyakit kelamin seperti condyloma, herpes, dan HIV/AIDS.

- Condyloma ditandai dengan tumbuhnya kutil yang sangat banyak disertai cairan berbau. Penyakit ini sering menjangkiti perempuan hamil.

- Virus herpes ditularkan lewat hubungan seksual. Bentuknya seperti luka melepuh di sekeliling liang vagina, mengeluarkan cairan gatal dan terasa panas.

- Gejala keputihan akibat virus bisa menjadi faktor pemicu kanker rahim.

Sumber :
Gaya Hidup Sehat