Blog Archive

Senin, 16 Januari 2012

Merasa Nggak 'Mbodi', Jokowi Minder dengan Dahlan

foto
TEMPO.CO, Jakarta - Pemilihan umum untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden RI masih dua tahun ke depan, tapi nama-nama calon sudah mulai bertebaran. Tak hanya dari kalangan pimpinan partai politik, tokoh di luar partai politik juga muncul.

Dalam perbincangan publik, nama Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan dan Wali Kota Surakarta Jokowi mulai dipasangkan sebagai calon Presiden dan Wakil Presiden 2014-2019. Disinggung soali ini, Jokowi yang pekan lalu berkunjung ke Tempo menanggapinya sambil bercanda.

“Jadi Wali Kota saja dianggap tidak ada potongan. Saya ini baju dibesar-besarin. Kurus begini tidak mbodi,” kata pemilik nama lengkap Joko Widodo itu sambil menunjukkan lengannya yang menurutnya kurus.

Ukuran tubuhnya yang kurus menjadi alasan dia tidak pantas menduduki kursi orang kedua di Indonesia. Sarjana Kehutanan Universitas Gadjah Mada 1985 itu malah mengungkapkan keinginannya kembali mengurus pabrik mebel kayu miliknya saat nanti tidak lagi menjabat sebagai Wali Kota Surakarta.

Jokowi, 50 tahun, memimpin Surakarta sejak 2005. Selama kepemimpinanya, wilayah kota seluas 44,03 kilometer persegi itu banyak mengalami perubahan. Pada tahun 2006, hampir seribu pedagang kaki lima direlokasi dari kawasan Monumen Juang Banjarsari ke Pasar Klitikan tanpa gejolak. Ini terjadi berkat ketelatenannya mendekati pedagang itu dengan mengundang makan siang hingga 54 kali.

Selain penataan kota, Jokowi juga dinilai sukses dalam memperbaiki sistem birokrasi di wilayahnya. Terbukti pengurusan kartu tanda penduduk kini hanya membutuhkan waktu satu jam, padahal sebelumnya perlu berhari-hari. Dengan rangkaian pencapaian itu, ia kembali terpilih sebagai Wali Kota Surakarta untuk periode kedua 2010-2015.

Jokowi yang dinilai sukses memimpin Surakarta ini ternyata juga diharapkan bisa membenahi Ibu Kota Jakarta. Ia pun masuk dalam daftar sembilan nama calon Gubernur DKI Jakarta yang akan diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Ketika ditanyakan soal pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi lagi-lagi menanggapi dengan guyon. “Jadi wali kota saja enggak ada potongan. Mau dinaikkan apalagi? Saya merasa tidak ada potongan dan tidak pintar,” katanya.

Jokowi bahkan dengan jujur mengakui bahwa pernah ada tamunya salah orang. “Waktu saya jadi wali kota enam bulan pertama, ada tamu datang yang disalami ajudan saya karena dia lebih mbodi,” ungkapnya yang sontak disambut tawa oleh awak media Tempo yang kala itu hadir di ruang pertemuan.

Di awal kepemimpinannya, Jokowi memang sempat diragukan kemampuannya. Namun, pengusaha mebel itu membuktikan dengan melakukan banyak tindakan yang mengutamakan kesejahteraan pedagang kecil dan rakyat biasa. Namanya semakin populer belakangan ini setelah membuat gebrakan dengan menjadi brand ambassador produk mobil lokal Kiat Esemka dan menjadikannya sebagai mobil dinas Wali Kota Surakarta.

RINA WIDIASTUTI

http://www.tempo.co/read/news/2012/01/16/078377651/Merasa-Nggak-Mbodi-Jokowi-Minder-dengan-Dahlan

0 komentar: