Blog Archive

Kamis, 10 November 2011

5 Kesalahan yang Kerap Dilakukan Bloggerdetik



KESALAHAN itu manusiawi, karena pada hakekatnya tak ada manusia yang sempurna. Begitu juga Bloggerdetik, terutama yang pemula, kerap melakukan kesalahan saat ngeblog. Baik disengaja maupun tidak. Apa saja kesalahan yang kerap dilakukan Bloggerdetik pemula? Dan bagaimana mengatasinya?
1. Terobsesi menjadi sempurna

Tak ada yang salah dengan menjadi sempurna. Tapi jika itu menjadi obsesi, itu bisa menjadi bumerang. Banyak bloggerdetik yang ingin menjadi sempurna. Yang ingin semua tulisan yang dibuat berkualitas. Karena ingin tulisannya sempurna, blogger ini punya banyak pertimbangan ketika ingin menulis. Gimana jika tulisanku jelek? Gimana jika gak bagus? Gimana jika gak disukai pembaca? Dan banyak pertanyaan ‘gimana’ lainnya. Jika suatu ketika si blogger menulis dan ternyata dinilainya jelek, dia memutuskan untuk tidak mempublikasi. Atau kalau toh sudah terlanjur terpublikasi, tulisannya akan dihapus. Banyak bloggerdetik yang karena ingin menjadi sempurna pada akhirnya dia tak jadi menulis.
Padahal, tak ada yang salah dengan tulisan yang jelek. Jika tulisan yang dibuat tidak berkualitas, itu tak menjadi masalah. Itu bukan dosa. Itu bagian dari proses pembelajaran, karena tak ada penulis yang pada tulisan pertama langsung sempurna. Jadi, jangan terlalu terobsesi menjadi sempurna, karena di dunia tak ada manusia yang sempurna. Sepanjang Anda mau belajar, mau menelaah kekurangan dan bersedia meningkatkan diri, Anda akan menjadi blogger yang bermanfaat bagi orang lain.

2. Merasa paling hebat
Ini ada kaitan dengan poin pertama. Hanya karena tulisan yang dibuat pernah menjadi headline, atau mendapat pujian banyak orang, itu tidak otomaatis membuat Anda menjadi paling hebat. Banyak bloggerdetik yang ketika dipuji menjadi lupa diri. Atau ketika tulisannya terpilih menjadi HL, dia menjadi jumawa. Merasa paling hebat, dan mulai memandang remeh bloggerdetik lain.
Sebagai blogger, tentu tak ada salahnya jika kita bangga dengan diri sendiri, bangga dengan pencapaian atau prestasi yang telah dicapai. Namun rasa bangga itu sebaiknya tidak berlebihan, hingga merasa paling hebat. Karena seperti pepatah lama dunia persilatan, ‘Di atas gunung ada langit, dan di atas langit ada langit’. Sehebat apapun Anda pasti ada yang lebih hebat!!!
3. Mental krupuk
Sebagai blogger Anda tak bisa menyenangkan semua orang. Anda juga tak bisa menyenangkan sebagian orang setiap saat. Dari ratusan orang yang membaca tulisan Anda, pasti ada satu dua yang tidak sependapat. Mereka yang tidak sependapat ini mungkin saja menyuarakannya melalui komentar yang pedas dan tajam.
Banyak bloggerdetik yang langsung ciut nyali begitu mendapat komentar pedas atau tajam. Ada yang gak bisa tidur semalaman setelah tulisannya dikomentari sebagai ‘ah tulisan lo basi dan gak mutu’. Ada yang memutuskan mogok menulis seteleh ada yang berkomentar ‘logika lo ngaco’. Ada yang bahkan menghapus blog atau akunnya karena kesal dengan komentar pedas pembaca.
Padahal, dalam blogging, komentar pedas merupakan hal yang sangat wajar. Dan itu perlu disikapi dengan kepala dingin. Dengan santai. Bahkan komentar semacam ini bisa ditanggapi dengan bercanda.
Pernah, tulisan saya di blog ini dikomentari dengan kalimat ‘ah tulisan ini sama sekali gak bermutu…’ Saya membalas komentarnya dengan mengatakan ‘Gak bermutu? Sebenarnya bukan hanya tulisan ini yang gak bermutu. Banyak tulisan saya di blog ini yang juga gak bermutu, hehehehe… Makasi ya…’ Si komentator itu tak pernah nongol lagi.
Tentu saja, selain menanggapi dengan santai, kita juga perlu mengintrospeksi diri. Tak ada asap jika tak ada api. Jika ada orang yang tiba-tiba mengatakan tulisan kita tak bermutu, pasti ada sebabnya. Bisa saja memang tulisan yang kita buat tak bermutu, namun teman-teman atau kenalan kita merasa sungkan untuk mengatakan yang sebenarnya, dan justru membungkus dengan pujian basa-basi yang basi.
Saya sendiri lebih suka jika tulisan yang dibuat dikritik. Bagi saya gak masalah karena itu merupakan bagian dari proses pendewasaan. Saya menganut ungkapan kuno yang mengatakan ‘lebih baik teguran yang nyata-nyata daripada kasih yang tersembunyi’…
4. Sukses instan
Banyak bloggerdetik yang merasa blog merupakan jalan pintas menuju sukses. Blog merupakan pintu masuk untuk menjadi terkenal dan kaya. Karena ingin cepat kaya, mereka menjejali blog dengan iklan. Bahkan banyak blog yang isinya iklan melulu.
Memang, blog bisa membuat seseorang terkenal dan kaya raya. Namun itu perlu proses yang panjang. Kesuksesan melalui blog tak bisa didapat dalam semalam atau sebulan. Banyak yang lupa bahwa untuk sukses melalui blog diperlukan kerja keras tanpa henti. Dan yang utama, adalah konten. Konten adalah raja.
Pembaca mendatangi blog karena ingin mendapat informasi. Bagaimana informasi bisa didapat jika blog isinya iklan obat kuat melulu?
5. Tak membaca sukangeblog

Ini kesalahan sepele dan sebenarnya tidak fatal. Yakni tidak membaca sukangeblog (ehm ehm). Emangnya, apa bagusnya membaca sukangeblog? Ya gak bagus-bagus amat sebenarnya, hehehe. Tulisannya juga banyak yang gak mutu. Tapi pada blog ini Anda bisa membaca banyak tulisan terkait ngeblog dan tulis menulis, yang sebagian besar berdasarkan pengalaman pribadi. Jadi jika gak baca ya ada juga ruginya, hehehehehe
***
Masih banyak kesalahan yang kerap dilakukan bloggerdetik, namun untuk kali ini segini dulu. Kira-kira, kesalahan apa yang kerap Anda lakukan sebagai bloggerdetik, atau yang mungkin kerap Anda temui pada bloggerdetik lain?
http://sukangeblog.blogdetik.com/2011/11/10/5-kesalahan-yang-kerap-dilakukan-bloggerdetik/?query-string



Pada Ngeblog, yang Terpenting Adalah ‘Rasa’
Ini bukan tulisan tentang resep masakan. Namun memang ada kaitannya dengan masakan.
Anda mungkin kerap menjumpai tiga kios bakso yang letaknya berdekatan, dan hanya satu yang dipadati pengunjung dan dua lainnya sepi. Atau dua restoran es krim yang bersebelahan, yang satunya dijubeli pelanggan dan satunya kosong melompong. Atau dua rumah makan Padang, yang satunya padat dan lainnya hanya diisi pelayan dan pemilik.
Kenapa sebuah kios bakso dipadati pengunjung sementara lainnya tidak? Padahal kios-kios itu menjajakan bakso yang sama, dibuat dengan proses yang sama dan harganya sama? Kenapa sebuah rumah makan Padang bisa ramai dan sebelahnya sepi, padahal menu dan harganya sama? Jawabannya adalah pada rasa.
Restoran yang masakannya enak dan lezat akan dijubeli pelanggan. Dan begitu juga sebaliknya.
Anda juga mungkin pernah menyaksikan kontes memasak nasi goreng. Semua peserta dibekali nasi yang jenisnya sama. Bumbunya sama dan menggunakan merek kecap yang sama. Tapi kenapa nasi goreng buatan si A lebih lezat dibanding buatan si B dan C?
Jawabannya ada pada rasa, yang tercipta oleh kombinasi dan racikan bumbu dan cara penyajian. Untuk nasi goreng, misalnya, itu ada pada berapa takaran bawang, minyak, kecap dan juga garam. Ada nasi goreng yang  terasa asin. Ada yang hambar. Ada yang rasanya pas tapi menimbulkan perasaan eneg karena kelebihan minyak. Ada yang semua takarannya pas, dan setelah menyantap satu porsi kita rasanya ingin nambah lagi.
Pada ngeblog, prinsip yang sama berlaku. Kenapa sebuah blog ramai pembaca dan satunya lagi sepi? Kenapa sebuah blog banyak dibaca orang dan yang lain yang baca hanya penulisnya? Ada banyak faktor yang membuat sebuah blog banyak dibaca orang, dan banyak trik yang bisa dilakukan (antara lain dengan SEO, promosi dan blogwalking). Tapi pada akhirnya, semua merujuk ke satu hal: kualitas konten. ‘Rasa’ dari tulisan. Blog yang tulisannya enak dibaca dan mudah dipahami akan membuat pembaca senang. Dan di masa datang mereka gak akan keberatan untuk kembali berkunjung. Bahkan bukan tidak mungkin ada pembaca yang sudah tidak sabar ingin membaca tulisan Anda berikutnya.
Bagaimana caranya membuat tulisan yang punya ‘rasa’? Pada posting sebelumnya aku sudah menuliskan resepnya. Yakni banyak membaca (baik tulisan bagus maupun jelek), dan banyak menulis. Itu saja. Sangat sederhana (kendati tidak mudah).
Sebagaimana seorang koki yang perlu ‘trial and error’, harus berkali-kali memasak hingga mendapatkan resep yang sesuai, Anda juga perlu terus dan terus menulis untuk menjadi lebih baik
***
Anda mungkin juga pernah menjumpai dua restoran, yang masakannya sama-sama enak. Namun resto yang satu kotor, dipenuhi lalat, gak pake AC dan pelayan serta pemiliknya suka cemberut. Sementara resto yang lainnya bersih, sejuk, pelayan ramah dan suka tersenyum. Resto mana yang dipadati pengunjung? Tentu resto yang kedua.
Ada juga resto yang masakannya enak, namun pesanan baru datang setelah kita menunggu satu jam. Resto kedua, pesanan datang tak sampai lima menit. Mana yang kita pilih? Tentu yang kedua.
Pada ngeblog, prinsip yang sama juga berlaku. Jika blog Anda kotor dan bikin gerah, pembaca akan malas berkunjung. Blog akan terasa kotor dan sumpek jika terlalu banyak dijejali widget. Banyak blogger yang memasang terlalu banyak Award, terlalu banyak banner kontes, dan data statistik. Itu tidak salah. Namun terlalu banyak kadangkala tidak bagus.
Selama ini aku belum pernah memasang Award (karena memang belum pernah ada yang berbaik hati memberikan, hehehe), namun aku kerap memasang banner kontes. Tapi biasanya, bannernya langsung aku hapus jika kontesnya sudah berakhir, biasanya sehari setelah pengumuman. Aku hapus, karena ingin blognya bersih. Lagipula, kenapa aku harus mempertahankan banner kontes yang diikuti dua tahun lalu? Gak ada gunanya bukan?
Aku juga gak pernah tergoda untuk memasang data statistik, seperti berapa ranking Alexa atau Pagerank, atau fasilitas translate. Karena aku pikir tidak perlu. Pembaca mengunjungi blog untuk mendapatkan informasi. Dan sesungguhnya mereka tak peduli berapa Pagerank dan ranking Alexa blog Anda. Fasilitas translate juga tidak perlu karena blog yang dibuat sasarannya orang Indonesia. Sangat kecil kemungkinan ada pembaca asal Indonesia yang mengunjungi sebuah blog yang ditulis dalam bahasa Indonesia dan dia kemudian mau bersusah-payah menerjemahkan ke bahasa asing, Inggris misalnya. Apalagi kualitas terjemahannya juga tidak terlalu bagus dan malah bisa bikin bingung.
Widget yang terlalu banyak, selain bikin sumpek, juga akan membuat proses loading berlangsung lambat. Karena browser harus ‘menscan’ semua widget yang dipasang.
Proses loading yang terlalu lama akan membuat calon pengunjung gerah, dan perasaannya bisa sama dengan seseorang yang kelaparan di restoran namun makanan tak kunjung datang. Sekalipun materi yang disajikan menarik, jika halamannya lambat dibuka, dia tak akan sungkan untuk mengklik simbol x di sudut kanan atas dan pindah ke blog lain.
Jadi, sama halnya dengan restoran profesional yang memanjakan pengunjung, mari kita juga manjakan pembaca. Dengan membuat mereka merasa nyaman. Agar mereka bisa menjadi ‘pelanggan’ setia.
Setuju?


0 komentar: