Blog Archive

Rabu, 09 November 2011

BENARKAH MEMOTRET ITU MUDAH


Apa benar memotret itu mudah? Kalau benar mudah, mengapa kita tak kunjung dapat membuat foto yang bagus? Pertanyaan sederhana yang sering diajukan para pemula yang mulai menggeluti fotografi ini, sering membuat mereka frustrasi. Mereka memiliki kamera yang canggih dan berharga mahal. Namun foto yang dihasilkan tidak membuatnya puas. Mengapa demikian ?

Memotret memang mudah. Anak balita pun tak akan kesulitan melakukan pemotretan. Apalagi dengan kamera digital dengan beragam feature, yang memudahkannya. Mau membuat portrait, bisa. Mau memotret di malam hari, simple. Akan memotret orang berlari, tinggal geser ke simbol orang berlari, jepret, selesai. Sangat mudah dan pasti jadi. Hasilnya pun langsung terlihat. Kamera digital memang memudahkan. Tetapi apa fotografi memang sesederhana itu?


Memotret dan membuat foto indah adalah dua hal yang berbeda. Orang bisa menulis dan merangkaikan kata menjadi kalimat, bukan berarti dia dapat membuat puisi yang indah. Orang bisa menorehkan kuas dalam selembar kanvas, tidaklah berarti dia mampu membuat lukisan. Demikian juga dengan memotret dan membuat foto indah. Dibutuhkan kemampuan kreatif dalam membuat foto indah, dan tidak sekedar menekan tombol shutter.

Untuk menguasai fotografi, dibutuhkan ketrampilan teknik dan kreatif. Kemampuan teknik, meliputi penguasaan pengoperasian kamera. Bagaimana membuat latar belakang blur, membuat ketajaman maksimal, membekukan gerakan, dan menampakkan gerakan. Selain itu juga mampu memotret di luar ruang dengan penyinaran matahari atau di dalam ruang dengan penyinaran apa adanya. Demikian juga tidak kesulitan memotret dengan menggunakan flash standart. Di samping itu juga mampu memotret close up maupun jarak jauh. Mampu membedakan penggunaan lensa tele dan wide angle.

Penguasaan teknik dasar fotografi yang tak kalah penting adalah perilaku pemeliharaan peralatan. Mulai dari bagaimana menyimpan kamera, meletakkan kamera, memasang baterai dan memory card, serta melindungi kamera digital dari air, goncangan dan benturan. Serta cara membersihkan kamera dan lensa jika kotor atau berdebu. Dengan kata lain, teknik dasar fotografi dapat dikuasai dengan membaca, memahami, dan melaksanakan manual book tiap-tiap kamera digital yang dimilikinya.

Kemudian untuk kemampuan kreatif dalam menguasai fotografi, meliputi: penguasaan tata lighting, mencari sudut angle yang tepat, menempatkan komposisi fotografi dan visualisasi pesan yang ingin disampaikan (konsep).

Penguasaan tata lighting sangat perlu karena tata lighting mempengaruhi atmosfer, mood, dan karakter foto. Seperti misalnya bagaimana membuat foto bersuasana pagi hari adalah tergantung dari lighting-nya. Sedangkan untuk membuat kesan feminin atau maskulin juga dapat diwujudkan dengan perubahan tata lighting. Untuk memotret bayi dan wanita, maka dapat digunakan cahaya yang soft. Sedangkan untuk memotret pria, digunakan cahaya hard.

Angle of view (sudut pemotretan) pun juga mempengaruhi karakter obyek. Jika dipotret dari atas, maka obyek jadi tampak kecil dan tertekan. Jika dari bawah, jadi tampak gagah dan monumental.

Berikutnya adalah komposisi fotografi. Persoalan komposisi adalah persoalan rasa. Bagaimana menempatkan obyek dalam frame agar indah dilihat, membutuhkan latihan melihat terus menerus. Dalam mempelajari komposisi, dibutuhkan proses pengendapan rasa. Tidak seperti penguasaan teknik yang dapat dipelajari secara instan, mempelajari komposisi butuh waktu untuk merasakannya. Di bagian inilah dibutuhkan kesabaran dari seorang calon fotografer.

Kemampuan terakhir yang harus dikuasai adalah mengemas obyek foto sedemikian rupa sehingga ada pesan yang akan disampaikan. Analoginya, bukan sekedar mengatakan banyak kata tanpa makna, namun menyusun kata menjadi kalimat yang dimengerti orang lain. Fotografi adalah bagian dari alat komunikasi, berupa pesan-pesan visual. Jika kita menyusun gambar sekenanya, kemungkinan pesan yang akan disampaikan tidaklah sampai. Tetapi jika kita menyusun obyek dalam frame dengan tepat, maka orang lain kemungkinan mengerti pesan yang kita sampaikan.

Kembali ke pertanyaan semula, mengapa kita tidak dapat menghasilkan foto yang sempurna? Jawabnya adalah apakah kita memiliki kemampuan teknik dan kreatif tersebut? Jika kita hanya mampu memotret sesuai panduan buku manual, itu artinya kemampuan kita baru sebagai operator kamera digital. Untuk menjadi fotografer dibutuhkan kemampuan plus lainnya, yaitu mampu menata lighting, mencari angle yang kreatif, menata komposisi, dan mampu “berbicara” dalam bahasa visual fotografis.

Untuk mempelajari fotografi hanya perlu banyak latihan. Latihan memotret dan banyak melihat gambar yang bagus. Cara mudahnya adalah lihatlah sebuah foto yang indah dan mencobalah membuatnya. Jika hal ini dilakukan terus menerus maka rasa-keindahan-fotografis akan tertanam dalam diri kita, yang pada akhirnya, setiap kita mengarahkan lensa ke obyek maka hasilnya sempurna.
Untuk Cara Mudah Belajar Motret, ikuti Kursus Foto Online di www.kursusfoto.co.cc

Selamat memotret.
http://amittophoto.blogspot.com/2008/07/benarkah-memotret-itu-mudah.html


MEMOTRET WANITA


Wanita adalah obyek fotografi yang paling sering diekspos, baik dari segi kecantikannya maupun kesensualannya. Seorang fotografer yang sudah berpengalaman memotret wanita akan bisa menilai apakah seorang wanita itu fotogenik atau bukan, dan sisi kelebihan dan kekurangan dari seorang wanita ditinjau dari segi fotografi.
Memotret wanita memang mengasyikkan, sering membuat lupa diri, rela memboroskan bidikan seolah tak mau kehilangan sedetik momen pun. Tapi untukk mencapai hasil yang baik, diperlukan pengetahuan dan trik trik tersendiri guna menghasilkan foto wanita yang bagus. Beberepa tips dan trik berikut ini perlu diperhatikan, agar dalam sesi pemotrtean bisa berjalan lancar :
1. Fotografer perlu melakukan pendekatan yang baik, familier kepada si wanita agar suasana bisa cair, santai dan tidak tegang. hubungan yang baik dengan si wanita sanat diperlukan, sebab jika seorang wanita difoto pleh fotografer yang baginya asing, akan menjadi kaku. Pendekatan secara personal dan humoris adalah jalan terbaik.
2. Memahami karakter si wanita, terutama dari sisi tubuhnya. Anda harus bisa menilai sisi kelemahan dan kelebihan si wanita. Umpama, jika si wanita bertubuh pendek, usahakan memotretnya dari sudut tertentu agra ia tak terlihat pendek, atau jika si wanita bertubuh 'gemuk' potretlah ia agar terlihat langsing dan menarik. begitu seterusnya. Jangan sampai foto anda malah menonjolkan kekurangan si wanita, dia tentu akan kecewa dengan potretan anda.
3. Jika wanita obyek anda masih hijau alais belum berpengalaman di foto, selain pendekatan personal, pada saat pemotretan lakukan pengambilan gambar secara candid, sebab dengan cara itu akan didapat foto yang natural, tiddak tegang. Itu jika wanita yang anda foto adalah pemula.
Paling enak adalah memotret wanita yang sudah berpengalaman difoto, ia akan secara otomatis bergaya ketika anda mengarahkan kamera ke arahnya.
Selamat memotret wanita....

BEAUTY SHOOT


Memotret wanita cantik memang mengasikkan karena obyeknya sendiri sudah mengasikkan. Tapi justru menghadapi wanita cantik sering membuat kita yang pemula ini jadi suka kurang fokus,kurang konsentrasi. Maksudnya,kita hanya terpaku pada kecantikan si wanita, sehingga asal jepret saja lupa melakukan komposisi, angle yang itu itu saja, lighting yang asal terang. Semua kreatifitas seakan hilang tersapu oleh pesona kejelitaan si wanita.Alhasil, ketika tiba waktunya membuka hasil jepretan kita, kita sering bertanya pada diri kita, kok cuma begini ya? frame sebanyak ini kok cuma ini yang bagus?
Memang, wanita cantik sering mengacaukan konsentrasi, ini normal karena kita lelaki yang secara kodrat memang tertarik pda wanita cantik. Namun seharusnya kita berpegang teguh pada konsep pemotretan yang kita lakukan. Bahkan pada lomba foto model sekalipun, para juara dan juri sering 'tergoda' dan lihatlah para pemenangnya, biasa sekali.
Jangan segan untuk bereksperimen, menggali sisi lain dari memotret wanita sebagai obyek yang menjadi point of interest.Anda bisa mencoba dengan pendekatan lain, jangan melulu memenuhi frame dengan gambar wanita -seperti contoh- tapi cobalah gabungkan dengan unsur unsur lain tentu akan lebih 'bercerita'. selamat memotret

Memotret Pernikahan


Inilah salah satu bidang fotografi yang bisa mendulang uang besar, bisa dijadikan lahan mencari nafkah. Fotografi pernikahan adalah lahan bisnis yang basah, dan banyak peminatnya. Akibat dari banyaknya peminat, menjadikan persaingan menjadi sengit. Unutk itu diperlukan skill yang mumpuni agar sebuah foto pernikah menjadi bagus, tidak hanya sekedar tajam dan terang saja. Foto pernikahan harus bisa bercerita.
Beberapa cara agar foto pernikahan bisa tampil joss adalah dengan menguasai detail acara, lokasi dan waktu. Menguasai detail acara membuat kita tak akan kehilangan momen momen penting, dan observasi lokasi akan memudahkan kita dalam menentukan dari mana arah terbaik untuk mengambil gambar, dan mengetahui waktu pelaksanaan acara adalah membuat kita bisa melakukan persiapan dengan matang jauh sebelumnya.
Jika anda menguasai semua hal diatas, berarti anda sudah berada pada posisi yang tepat untuk berkarya, dan selanjutnya semua tergantung pada kejelian insting fotografer anda dalam mengikuti semua prosesi pernikahan. JIka anda fotogarfer hebat, anda sudah tahu dimana saja momen penting itu terjadi. Jika anda masih pemula, anda masih butuh ketelitian dan kesabaran ekstra dalam mengikuti jalannya acara pernikahan, dan saran saya jangan segan untuk lebih boros membidik sebab semua peristiwa tak bisa diulangi lagi. sekali lewat, lewat sudah dan anda akan kecewa.
http://marimemotret.blogspot.com

0 komentar: